Senin, 06 Maret 2017

Menyemai Benih Sawi Hidroponik dengan Rockwool

menyipakan media tanam rockwool
Selamat siang, Sahabat Hydro

Setelah kebun beton saya kosong beberapa saat karena kesibukan lain, sekarang saya akan mulai lagi. Tahap awal dari bertani tentu saja, menyiapkan bibit. Dalam artikel kali ini saya ingin berbagai mengenai cara menyemai benih sawi dengan rockwoll

Berikut persiapan bibit untuk kebun saya musim tanam berikutnya. Sengaja saya pilih sawi karena pertimbangan kemudahan dan masa panen yang pendek.

Media semai yang akan kita gunakan kali ini, masih rockwoll. Dengan pertimbangan kemudahan dan menghindari resiko putus akar. Maklumlah, tanaman yang masih muda dan lemah mempunyai akar serabut yang sangat halus, dan berisiko putus saat dipindahkan dari media semai ke media pembesaran.

Karena Rockwoll masih merupakan media tanam favorit untuk skala hobi, tak ada salahnya jika saya sebelum menjelaskan tentang cara menyemai benih sawi dengan rockwoll, saya sedikit membahas tentang rockwool.

Apa sih Rockwool?
.
Yang jelas bukan rok anak gadis dari bahan wol :V dari namanya sudah jelas. Ada unsur batu yang dibuat jadi serat woll. Rockwool terbuat dari batuan basalt atau vulkanik yang dipanaskan dengan suhu 1.600 derajat celcius. Kemudian di-sentrifugal hingga saat dingin terbentuklah media tanam yang memiliki serat dan rongga.

Soal kekurangan dan kelebihannya kita bahas pada tulisan yang akan datang, ya. Kali ini kita akan fokus pada cara menyemai benih dengan media rockwool.

menyemai sawi



  1. Hal pertama yang harus kita lakukan tentu saja memotong rockwool sesuai kebutuhan. Bisa dengan ukuran 2 X 3 CM atau sesuai kebutuhan. Untuk Sawi saya memotong dengan ukuran di atas karena usia tanam yang pendek. Rockwool termasuk cukup lembut dan lunak, sehingga bisa dipotong menggunakan cutter atau pisau roti bergerigi maupun gergaji besi. 
  2. Letakkan rockwool dalam wadah yang rata. Anda bisa menggunana tray semay yang banyak dijual di toko perlengkapan tani, atau cukup gunakan nampan yang memiliki permukaan rata.
  3. Basahi media/rockwoll dengan air tanah/air sumur atau air hujan. Anda juga bisa menggunakan nutrisi hidroponik dengan konsentrasi 3 CC per liter. Hindari penggunaan air PAM karena mengandung klorine yang bisa menghambat pertumbuhan benih.
  4. Air isi ulang bisa juga jadi pilihan. Sebaiknya gunakan sprayer agar media tidak terlalu basah untuk menghindari busuk benih. Jika tak ada, rockwoll bisa and celupkan dan angin-anginkan beberapa saat, hingga kelebihan cairan menetes. 
  5. Lubangi permukaan rockwool dengan benda tajam untuk menempatkan benih. Anda bisa menggunakan tusuk gigi atau paku yang steril.
  6. Tempatkan dua-tiga benih ke dalam lubang tanam dengan bantuan tusuk gigi atau pinset. Penempatan lebih dari satu benih sebagai cadangan jika ada yang tidak tumbuh. Selanjutnya anda bisa memanfaatkan benih yang paling sehat dan subur saat sudah tumbuh.
  7. Tempatkan tray ditempat yang gelap dalam suhu kamar. Anda juga bisa menutup tray dengan plastik hitam untuk menghindari penguapan air berlebih.
  8. Disarankan untuk memonitor kelembaban media setiap hari, tambahkan air (dengan sprayer) jika media terlalu kering.


Benih yang baik biasanya akan mulai sprout/pecah, dalam waktu 2X24 jam.

Saat Sawi sudah mulai tumbuh daun sejati ( 2 daun awal), usahakan tanaman terkena paparan sinar matahari. Tanaman yang kurang sinar pada awal pertumbuhannya cenderung tumbuh KUTILANG (kurus tinggi langsing).

Setelah tanaman tumbuh 4 (empat) daun, anda bisa pindahkan ke media tanam yang ada pilih. System wick atau hidroponik yang lain. Atau cukup dengan system wick (sumbu) dengan media botol mineral bekas.

Happy Farming, Sahabat!


EmoticonEmoticon