Kamis, 02 Maret 2017

Menanam Tomat Hidroponik dengan Metode Kratky

Pagi Sahabat,



Hari  ini saya akan berbagi seputar cara Menanam Tomat Hidroponik dengan Metode Kratky. 
Nama Kratky sendiri berasal dari pelopor hydroponik asal Hawai yang mempopulerkan cara ini pada tahun 80'an. . 

Dibanding metode yang lain, cara berhidroponik dengan sistim ini tergolong mudah dan sederhana. Lebih menarik lagi karena sistim ini cukup ekonomis. Tidak menggunakan pompa dan aerator sehingga menghemat pemakaian listrik.

Cara yang digunakan terbilang sederhana. menggunakan dua wadah. wadah pertama untuk menampung campuran air dan nutrisi, sementara wadah yang kedua berfungsi untuk menampung media tanam dan tanaman.

Untuk projek kali ini saya menggunakan alat dari bahan bekas yang insya-Allah mudah diperoleh di sekitar sahabat. 

Alat yang dibutuhkan

1. Pot luar Berfungsi untuk menampung air dan nutrisi hidroponik yang sebagai pengganti tanah yang menyediakan unsur hara. baik makro maupun mikro bagi tanaman Kali ini saya memanfaatkan bekas kaleng cat ukuran 2.5 kilogram. . Anda bisa mengganti pot luar ini dengan wadah apa saja, asal tidak bocor. usahakan terbuat dari bahan plastik untuk menghindari karat. . 

2. Pot dalam Berfungsi untuk menampung media tanam sekaligus tempat meletakkan tanaman. saya mengunakan pot plastik biasa yang biasa dijual di penjual tanaman hias. Jika sulit mendapatkannya bisa diganti dengan wadah plastik bekas kue, botol kemasan air mineral atau wadah lain. Yang penting ukurannya bisa masuk ke pot luar penampung cairan. 

Bahan yang Dibutuhkan

Berikut bahan yang dibuthkan untuk menanam tomat hidroponik dengan metode Kratky

Alat hidroponik
1. Media Tanam
 Banyak media tanam hidroponik yang tersedia di pasaran seperti sekam bakar, arang, rockwoll, hidroton, leca, dll. Untuk kegiatan kali ini saya mencoba menggunakan hidroton. Anda bisa menggantinya dengan media lain yang mudah dan tersedia. Sekam bakar bisa jadi pilihan mudah dan murah karena mudah didapat dan memiliki kemampuan menyimpan kelembaban. . 

2. Air 
Gunakan air yang memiliki keasaman sekitar 6.5 sampai 7.00. Hindari penggunaan air PAM karena mengandung Chlorine yang tidak baik untuk tanaman. Air hujan atau air sumur bisa jadi pilihan yang baik. Jika terpaksa harus menggunakan air PAM. endapkan selama 2 sampai 3 hari agar kandungan Chlorine menguap.

3. Nutrisi Hidroponik. 
Karena masih dalam skala hobi, saya menggunakan nutrisi siap pakai yang beredar di pasaran. Nutrisi berbentuk bubuk yang dipisah dalam dua kemasan. Nutrisi harus dicairkan dulu hingga berbentuk konsentrat yang siap digunakan dengan mencampur air sesuai petunjuk kemasan.

 4. Pohon/Tanaman
Saya menggunakan benih tomat yang sudah lebih dulu di semai dengan media. 

Siap sekarang! 

Tahapan Pengerjaan

Berikut langsung instalasi tanaman hidroponik. 


1. Pastikan pot dalam masuk kedalam pot luar. Usahakan agar bagian bawah pot menggantung dalam wadah sehingga tersedia ruang yang cukup untuk cairan dan oksigen. . 

2. Campur konsentrat nutrisi dengan air sesuaikan jumlahnya dengan ukuran wadah. Untuk wadah bekas cat yang saya gunakan diperlukan 1.5 liter air. . 

3. Masukkan air dalam wadah luar. Ukur permukaannya sehingga menyentuh sebagian bawah pot dalam, namun masih menyisakan ruang untuk udara. (Lihat ilustrasi). . 

4. Letakkan tanaman pada dasar pot dalam, usahakan agar sepertiga akar bisa terendam dalam cairan. Jika tanaman sebelumnya disemai dalam media lain seperti sekam bakar atau tanah, pastikan sekam dan tanah terlepas dari akar dengan cara merendam dan menggoyangnya dalam air. pastikan tidak ada akar yang putus. . 

5. Masukkan media tanam perlahan ke dalam pot dalam hingga tanaman terbenam dan bisa berdiri tegak dalam pot. . 

Tomat Hydroponik
Foto yang saya sertakan adalah tomat yang saya pindahkan dan tanam dengan dengan metode kratky hidroponik. Segar, subur dan tumbuh sesuai yang diharapkan. 

Saya yakin, setelah membaca artikel menanam tomat hidroponik dengan metode kratky ini, sahabat pembaca blog bisa melakukan praktek sendiri.

Selamat mencoba semoga sukses.

4 komentar

Media tanamnya bisa di ganti pake cocopeat, sekam ato tanah ndak gan?

Bisa sekali, Mas. Kebetulan saya juga nanem pake media lain dengan sistem yang sama. Sudah saya post di facebook fanpage
https://www.facebook.com/HydroUrbanFarmer/ tapi sepertinya belum saya posting di blog ini. Terima kasih atas kunjungannya.

RHampir sama dg system dutch atau apalah, cuma kalau kratky air gak ngalir


EmoticonEmoticon